Pelaku Bom Sudah Teridentifikasi Sebelumnya

 

Jakarta - Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Sutanto mengatakan pelaku bom di Solo sebenarnya sudah teridentifikasi jauh sebelum kejadian yang menewaskan satu orang yang diduga pelaku bom bunuh diri itu.

"Pelaku jauh-jauh hari sudah teridentifikasi dari kelompok mereka itulah. Dan sudah siap untuk melaksanakan bom bunuh diri pada waktu itu," katanya kepada wartawan sebelum memasuki ruangan rapat Komisi I di Gedung DPR, Jakarta, Senin (26/9/2011).

Sutanto juga menepis rumor yang berkembang bila kasus Bom Solo ini menjadi momentum bagi BIN untuk menambah perannya sebagaimana yang kini menjadi polemik di RUU Intelejen seperti soal penyadapan, penangkapan dan penahanan. "Naudzubillah Mind Dzalik," sergah Sutanto. Berikut wawancaranya:

Bagaimana dengan kejadian Bom Solo, apa sudah ada perkembangan terbaru tentang siapa pelakunya?
Seperti yang sudah diberitakan yang di Solo ini juga berkaitan dengan di Cirebon. Pelaku jauh-jauh hari sudah teridentifikasi dari kelompok mereka itulah. Dan sudah siap untuk melaksanakan bom bunuh diri pada waktu itu.

Soal pernyataan Presiden SBY tentang investigasi internal, apa komentarnya?
Saya kira tidak mudah untuk menangani teror. Karena tidak semuanya bisa dibuka pada semua aparat di lapangan. Karena memang perlu kerahasiaan yang tinggi. Tidak bisa dari Densus atau siapapun bisa gagal gara-gara ada informasi yang bocor. Jadi memang perlu kerahasiaan yang tinggi.

Tapi usaha investigasi Anda dukung?
Kendala di lapangan memang seperti itu yang saya katakan tadi. Sekali lagi tentu tidak mudah mengingat kejadian-kejadian yang telah lalu. Apalagi sekarang mereka bergerak perorangan, tidak mudah dideteksi seperti pada waktu-waktu yang lalu. Karena itu perlu kerahasiaan yang tinggi dari aparat yang operasi di lapangan.

Apakah ini menjadikan ada upaya untuk menambah kewenangan BIN setelah aparat kepolisian gagal menangkap?
Ini naudzubillah mindzalik, pertanyaan kok seperti itu. Tolong jangan seperti itu. Kita semua tentu tidak ingin terjadi seperti itu.

Jadi apa evaluasi yang mendasar terkait dengan teror ini?
Penanganan teror tentu tidak hanya mengandalkan penindakan di lapangan saja atau secara hukum saja. Kan kita tahu dari 2003 kita sudah menangani teror. Tapi tidak menyurutkan yang itu tadi. Justru pelakunya makin bertambah, disinilah pentingnya secara simultan deradikalisasi selain penanganan secara hukum. Deradikalisasi yang melibatkan seluruh komponen masyarakat dalam berbagai hal.

Apakah pencegahan yang dilakukan inteligen tidak efektif karena kejadian selalu penanganan setelah kejadian?
Tidak seperti itu karena beberapa kali sudah berhasil mengungkap sebelum terjadi ledakan-ledakan, seperti contoh dulu-dulu dokter Azhari siap dengan 44 bom tapi Polri waktu itu dengan informasi intelijen mengungkap sehingga tidak terjadi ledakan-ledakan. Demikian juga seperti di Palembang, Sukoharjo dsb itu juga kan kecepatan dari aparat. Jadi sudah menangani dari awal.

Apakah dengan begini intelijen harus diberi kewenangan menangkap yang dimasukkan dalam UU intelijen?
Saya tidak berbicara seperti itu tapi silahkan dikaji sendiri oleh teman-teman wartawan. Kalau memang negara ingin kuat seperti apa harusnya, iya kan.


Sumber: http://nasional.inilah.com/read/detail/1778665/pelaku-bom-sudah-teridentifikasi-sebelumnya


Jika sobat merasa artikel Pelaku Bom Sudah Teridentifikasi Sebelumnya ini bermanfaat, silahkan Copas artikel ini, tetapi jangan lupa untuk mencantumkan link sumbernya seperti ini : Source:http://salinsemua.blogspot.com/2011/09/pelaku-bom-sudah-teridentifikasi.html. Saya lebih berterimakasih lagi jika sobat mau mencantumkan link hidup seperti ini : Source: http://salinsemua.blogspot.com/2011/09/pelaku-bom-sudah-teridentifikasi.html. Mohon dimengerti agar maraknya copas tanpa link sumber mereda, terima kasih.



Posting Komentar