Pelaku Bom Sudah Teridentifikasi Sebelumnya
22.48
Jakarta - Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Sutanto
mengatakan pelaku bom di Solo sebenarnya sudah teridentifikasi jauh
sebelum kejadian yang menewaskan satu orang yang diduga pelaku bom bunuh
diri itu.
"Pelaku jauh-jauh hari sudah teridentifikasi
dari kelompok mereka itulah. Dan sudah siap untuk melaksanakan bom bunuh
diri pada waktu itu," katanya kepada wartawan sebelum memasuki ruangan
rapat Komisi I di Gedung DPR, Jakarta, Senin (26/9/2011).
Sutanto
juga menepis rumor yang berkembang bila kasus Bom Solo ini menjadi
momentum bagi BIN untuk menambah perannya sebagaimana yang kini menjadi
polemik di RUU Intelejen seperti soal penyadapan, penangkapan dan
penahanan. "Naudzubillah Mind Dzalik," sergah Sutanto. Berikut
wawancaranya:
Bagaimana dengan kejadian Bom Solo, apa sudah ada perkembangan terbaru tentang siapa pelakunya?
Seperti
yang sudah diberitakan yang di Solo ini juga berkaitan dengan di
Cirebon. Pelaku jauh-jauh hari sudah teridentifikasi dari kelompok
mereka itulah. Dan sudah siap untuk melaksanakan bom bunuh diri pada
waktu itu.
Soal pernyataan Presiden SBY tentang investigasi internal, apa komentarnya?
Saya
kira tidak mudah untuk menangani teror. Karena tidak semuanya bisa
dibuka pada semua aparat di lapangan. Karena memang perlu kerahasiaan
yang tinggi. Tidak bisa dari Densus atau siapapun bisa gagal gara-gara
ada informasi yang bocor. Jadi memang perlu kerahasiaan yang tinggi.
Tapi usaha investigasi Anda dukung?
Kendala
di lapangan memang seperti itu yang saya katakan tadi. Sekali lagi
tentu tidak mudah mengingat kejadian-kejadian yang telah lalu. Apalagi
sekarang mereka bergerak perorangan, tidak mudah dideteksi seperti pada
waktu-waktu yang lalu. Karena itu perlu kerahasiaan yang tinggi dari
aparat yang operasi di lapangan.
Apakah ini menjadikan ada upaya untuk menambah kewenangan BIN setelah aparat kepolisian gagal menangkap?
Ini naudzubillah mindzalik, pertanyaan kok seperti itu. Tolong jangan seperti itu. Kita semua tentu tidak ingin terjadi seperti itu.
Jadi apa evaluasi yang mendasar terkait dengan teror ini?
Penanganan
teror tentu tidak hanya mengandalkan penindakan di lapangan saja atau
secara hukum saja. Kan kita tahu dari 2003 kita sudah menangani teror.
Tapi tidak menyurutkan yang itu tadi. Justru pelakunya makin bertambah,
disinilah pentingnya secara simultan deradikalisasi selain penanganan
secara hukum. Deradikalisasi yang melibatkan seluruh komponen masyarakat
dalam berbagai hal.
Apakah pencegahan yang dilakukan inteligen tidak efektif karena kejadian selalu penanganan setelah kejadian?
Tidak
seperti itu karena beberapa kali sudah berhasil mengungkap sebelum
terjadi ledakan-ledakan, seperti contoh dulu-dulu dokter Azhari siap
dengan 44 bom tapi Polri waktu itu dengan informasi intelijen mengungkap
sehingga tidak terjadi ledakan-ledakan. Demikian juga seperti di
Palembang, Sukoharjo dsb itu juga kan kecepatan dari aparat. Jadi sudah
menangani dari awal.
Apakah dengan begini intelijen harus diberi kewenangan menangkap yang dimasukkan dalam UU intelijen?
Saya
tidak berbicara seperti itu tapi silahkan dikaji sendiri oleh
teman-teman wartawan. Kalau memang negara ingin kuat seperti apa
harusnya, iya kan.
Sumber: http://nasional.inilah.com/read/detail/1778665/pelaku-bom-sudah-teridentifikasi-sebelumnya
Jika sobat merasa artikel Pelaku Bom Sudah Teridentifikasi Sebelumnya ini bermanfaat, silahkan Copas artikel ini, tetapi jangan lupa untuk mencantumkan link sumbernya seperti ini : Source:http://salinsemua.blogspot.com/2011/09/pelaku-bom-sudah-teridentifikasi.html. Saya lebih berterimakasih lagi jika sobat mau mencantumkan link hidup seperti ini : Source: http://salinsemua.blogspot.com/2011/09/pelaku-bom-sudah-teridentifikasi.html. Mohon dimengerti agar maraknya copas tanpa link sumber mereda, terima kasih.
Posting Komentar